Bagaimana Cara Menulis Flash Fiction Pentigraf?

Menulis flash fiction apalagi berjenis pentigraf apakah sulit? Hemm, saya sendiri lebih sering mengajar menulis flash fiction daripada praktik menulisnya, hahaha …. Maklum, sebagai seorang guru ekstrakurikulier jurnalistik saya dituntut untuk memberikan materi ajar yang asyik dalam tempo 1 jam saja seminggu sekali.

Nah, pilihan menulis flash fiction pentigraf adalah solusi terbaik sejauh yang saya rasakan. Dan, anak-anak yang saya asuh–tahu nggak, saya ngajar anak sekolah dasar, lho, hahaha–happy banget bisa berproses menulis flash fiction dengan riang dan hati gembira.

Upss, pengantarnya kepanjangan ya. Kita samakan dulu deh pengertian kita soal flash fiction dan pentigraf.

Apa Itu Flash Fiction?

Cerpen itu flash fiction, bukan? Iya. Cerpen adalah produk flash fiction. Ia adalah jenis cerita fiksi yang pendek saja. Jadi, flash fiction adalah karya fiksi yang dibuat ringkas walaupun tidak ada aturan baku mengenai jumlah kata maksimal. Wikipedia pemakai angka jangan lebih dari 1000 kata hingga 2000 kata agar layak disebut flash fiction. Angka itu setara cerita pendek sepanjang 4-10 halaman di kertas ukuran A4.

Namun, ada banyak penulis fiksi dan komunitasnya beraksi dengan atura yang mereka buat sendiri. Ada yang menerapkan flash fiction 100 kata, flash fiction 200 kata, atau flash fiction dengan 50 kata saja. Terserah sih. Saya menyebutnya mereka sekadar “main akrobat”. Beratraksi memainkan kelenturan dan kelihaian menggelar kata demi kata. Jadi, lebih untuk menguji diri sendiri dan mungkin hanya ditepuktangani oleh sesama anggota komunitas mereka saja.

cara membuat pentigraf

Apa itu Pentigraf?

Nah, kalau pentigraf sedikit spesial. Pentigraf tetap sebagai sebuah flash fiction. Uniknya, dia dibatasi dengan jumlah paragraf sebanyak tiga saja. Di seberang sana, pentigraf sering disebut S3P alias Story Three Paragraph. Saya kasih tahu soal ini untuk mempermudah Anda searching di mesin pencari, hehehe …..

Nah, sudah lumayan ada gambaran ya. Berhubung flash fiction apalagi pentigraf itu cerita padat, seringkali unsur-unsur fiksi tidak tampil eksplisit semuanya. Elemen seperti protagonis, konflik, tantangan, dan resolusi, kadang malah hanya tersirat lewat satu kalimat atau bahkan satu dialog saja.

Ada yang bilang, flash fiction–termasuk pentigraf–lebih menekankan plot. Sepertinya begitu. Anda tidak bisa berboros-boros kata sekadar ingin menceritakan setting atau profil tokoh utama Anda. Masuklah ke dalam plot secepat mungkin sebelum space untuk menulis mentok di pinggir akhir.

Namun, seperti halnya karya fiksi, Anda tentu bebas untuk keluar dari kebiasaan itu. Cobalah membuat flash fiction–nanti setelah Anda membaca tuntas tulisan ini–dengan tidak mengutamakan plot. Kalau hasilnya oke, berarti Anda keren. Kalau tidak, ikutlah rata-rata penulis flash fiction dengan memakai plot sebagai tulang punggung cerita Anda.

struktur pentigraf flash fiction

Struktur Pentigraf

Struktur Flash fiction pentigraf tentu permulaan, tengah, dan penutup. Semudah itu saya mengajari anak-anak didik saya di kelas. Bagilah kisah seperti Anda membayangkan lemari plastik di kamar. Ada laci atas, laci tengah, dan laci bawah. Tiap laci tentu berbeda isinya.

Permulaan paragraf pertama pentigraf dapat memakai pengenalan tokoh dan konfliknya. Anda dapat memasukkan unsur setting di situ bila perlu. Lantas, pada paragraf kedua buatlah cerita maju dengan memasukkan unsur argumen. Sedangkan sebagai penutup, tampilkan resolusi.

Bagaimana agar pentigraf menyisakan daya tarik sampai paragraf terakhir? Banyak penulis flash fiction memakai twist di situ. Ada kejutan yang membuat pembaca ingin membaca ulang dari awal.

Coba tengok contoh pentigraf yang saya buat untuk workshop di kelas-kelas remaja berikut ini. Ini cerita pendek bergaya argumentatif sebetulnya. Tapi biasanya anak-anak suka.

jasa penulisan buku legal
contoh pentigraf flash fiction

Contoh pentigraf

Kenapa Saya Bertahan Naik Ojek Saat Berangkat Sekolah?

Ada mobil jemputan sekolah, kenapa saya malah memilih naik ojek? Pertanyaan itu tidak hanya sekali saya dengar. Bahkan, beberapa teman dan guru pernah bertanya soal itu kepada saya. Tapi, saya tetap bergeming. Naik ojek pulang dan pergi ke sekolah adalah pilihan terbaik.

Naik ojek itu tidak harus bangun pagi karena penumpang yang diantar hanya saya sendiri, tidak harus putar-putar jemput penumpang lain. Tempat duduk juga lega karena bangku penumpang untuk saya seorang. Naik ojek juga luwes menerobos kemacetan. Pulang sekolah lebih enak lagi, saya ditunggui seperti punya sopir pribadi karena saya langganan ojek.

Saya tidak bosan naik ojek, bahkan saya sudah melakoni naik ojek sejak kelas 1 SD sampai SMP sekarang ini. Asyiknya, ojek saya tidak mau dibayar dan saya tidak terpikir untuk membayarnya. Sebab, ojek saya adalah bapak saya sendiri. Dia ojek pangkalan dan saya bangga bisa bersekolah berkat profesi bapak yang unik dan mulia itu.

Bumbu rahasia Pentigraf agar menarik

Pentigraf di atas sengaja saya buat simpel. Jelas, itu fiksi alias sekadar cerita rekaan. Meskipun demikian, anak-anak suka dengan cerita itu. Lantas, apa rahasianya cerpen tiga paragraf itu disukai? Ada bumbu rahasianya.

Tengok paragraf pertama. Yakinkan bahwa bagian itu harus menarik, bikin penasaran, sampaikan problem atau topik.

Tengok paragraf kedua. Pada bagian ini sampaikan argumen. Pilih argumen yang kuat, tidak klise, dan pakai kalimat pendek-pendek. Karakter tokoh bisa terbaca pada bagian ini.

Tengok juga paragraf ketiga. Pilih kalimat kesimpulan yang paling berkesan. Berusahalah memasukkan twist hingga pembaca terkesima atau malah tertawa.

Jadi, apa nih yang bisa kita ringkas mengenai flash fiction pentigraf ini? Siapa tahu Anda sedang diburu waktu untuk mengikuti lomba menulis flash fiction atau pentigraf. Yuk simak catatan ringkas berikut ini.

Pertama: Keringkasan. Anda mungkin bisa berpanjang-panjang kata untuk menyampaikan sebuah cerita. Namun, dalam flash fiction termasuk pentigraf Anda mencoba meringkas sebuah cerita ke dalam sebuah kotak kecil yang imut dan menarik hati. Ibarat Anda harus menuturkan sebuah kejadian ketika pulsa telepon Anda tinggal beberapa rupiah saja.

Struktur sebuah pentigraf adalah permulaan, tengah, dan penutup. Setiap bagian ini isilah dengan pembeda. Kisah harus terus bergerak maju lengkap dengan konfilk dan resolusi. Kalau sekadar laporan, mending Anda tulis dalam buku jurnal perusahaan saja 🙂

Ada twist di akhir kisah. Ini bumbu rahasia Anda. Jangan biarkan pembaca datang dan berlalu dengan muka masam. Goda mereka dengan pentigraf yang berkesan. Sukur-sukur mereka ingin membaca ulang flash fiction Anda itu.

Oke? Yuk nulis pentigraf yang banyak!!!!

 

3 Comments

Silakan Berpendapat

Data Anda kami jamin Aman *wajib diisi