Sebagai seorang penulis cerita anak dan mentor bagi para penulis, saya, Anang YB, selalu percaya bahwa dongeng bukan sekadar kisah pengantar tidur. Dongeng adalah pintu gerbang imajinasi, jembatan bagi anak-anak untuk memahami dunia dengan cara yang menyenangkan.
Apa Itu Dongeng Anak?
Dongeng anak adalah cerita fiksi yang biasanya bersifat sederhana, penuh imajinasi, dan memiliki pesan moral yang kuat. Tokoh-tokohnya bisa manusia, hewan, atau bahkan benda mati yang hidup dan berbicara. Dongeng sering kali diwariskan dari generasi ke generasi, baik secara lisan maupun tertulis.
Beberapa contoh dongeng yang sudah dikenal luas adalah “Pak Belalang”, “Bawang Merah dan Bawang Putih”, serta “Cinderella”. Meskipun sederhana, dongeng memiliki kekuatan luar biasa dalam membentuk karakter anak-anak.
Manfaat Dongeng bagi Anak
Dongeng lebih dari sekadar hiburan. Ia memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak, di antaranya:
- Menanamkan Nilai Moral Setiap dongeng selalu membawa pesan moral, seperti kejujuran, keberanian, dan kerja keras. Anak-anak belajar memahami konsekuensi dari perbuatan mereka melalui cerita yang menarik.
- Mengembangkan Imajinasi dan Kreativitas Melalui cerita, anak-anak diajak berkelana ke dunia yang penuh warna. Mereka bisa membayangkan kerajaan di atas awan, hutan ajaib, atau hewan yang bisa berbicara.
- Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Dongeng membantu memperkaya kosa kata anak, memperbaiki struktur kalimat mereka, serta meningkatkan kemampuan membaca dan berbicara.
- Mengasah Empati dan Kepekaan Sosial Dengan membaca kisah tokoh-tokoh yang menghadapi berbagai tantangan, anak-anak belajar memahami perasaan orang lain dan bagaimana cara bersikap bijaksana.
- Mempererat Hubungan Orang Tua dan Anak Saat orang tua membacakan dongeng, ada momen kehangatan yang tercipta. Ini bisa menjadi waktu berkualitas yang mempererat ikatan emosional antara mereka.
Pesan Moral yang Bisa Disisipkan dalam Dongeng
Dongeng adalah alat ampuh untuk menyampaikan nilai-nilai kebaikan. Berikut beberapa pesan moral yang sering ditemukan dalam dongeng anak:
- Kejujuran selalu menang (contoh: “Pak Belalang”)
- Jangan mudah menyerah (contoh: “Semut dan Belalang”)
- Bersikap baik akan membawa kebahagiaan (contoh: “Bawang Merah dan Bawang Putih”)
- Keserakahan membawa kehancuran (contoh: “Ayam Bertelur Emas”)
- Persahabatan dan kerja sama itu penting (contoh: “Tiga Babi Kecil”)
Sebagai penulis, saya selalu berusaha membuat dongeng yang tidak hanya menghibur, tetapi juga membangun karakter anak. Setiap kata, setiap alur, dan setiap tokoh memiliki peran dalam membentuk masa depan mereka.
Mari terus bercerita, karena dalam setiap dongeng, ada harapan dan kebaikan yang akan bertumbuh dalam jiwa anak-anak kita.

Berikut ini saya berikan 8 contoh dongeng anak singkat dengan beberapa pesan moral berbeda.
A. Contoh Dongeng Anak Singkat – Pesan Moral: Cinta Sesama.
1. Burung Pipit dan Daun Pisang
Di sebuah sawah hijau, seekor burung pipit kecil mencari tempat berteduh dari hujan deras. Ia terbang ke sana ke mari, namun tak ada tempat yang cukup besar untuk melindunginya. Akhirnya, ia melihat sehelai daun pisang yang lebar dan kokoh.
“Aku boleh berteduh di sini?” tanya Pipit.
“Tentu! Daunku akan melindungimu,” jawab Daun Pisang ramah.
Setelah hujan reda, Pipit berterima kasih dan berjanji akan kembali jika Daun Pisang butuh bantuan. Musim kemarau tiba, dan daun itu mulai kering. Pipit tak melupakan janjinya. Ia membawa air dengan paruh kecilnya, meneteskan sedikit demi sedikit ke akar pohon pisang.
Pohon pisang pun kembali segar dan mengeluarkan tunas baru. Pipit dan Daun Pisang saling tersenyum, tahu bahwa cinta sesama tak selalu tentang balasan, tapi tentang ketulusan.
Pesan Moral: Kebaikan yang tulus akan selalu menemukan jalannya untuk kembali.
2. Kancil dan Buaya Sungai
Di tepi sungai di hutan Kalimantan, seekor kancil hendak menyeberang. Namun, sungai itu dalam, dan arusnya deras. Tiba-tiba, ia melihat seekor buaya tua terdampar di tepi, tak bisa kembali ke air.
“Buaya, kau butuh bantuan?” tanya Kancil.
Buaya mengangguk lemah. Tanpa ragu, Kancil mengambil akar dan batang pohon kecil, lalu mendorongnya hingga buaya bisa kembali ke sungai.
Setelah beberapa waktu, air sungai surut dan Kancil kembali. Kali ini, ia yang kesulitan menyeberang. Melihat itu, Buaya datang menghampiri.
“Naiklah ke punggungku,” kata Buaya.
Dengan senang hati, Kancil melompat, dan Buaya mengantarnya menyeberang dengan aman.
Pesan Moral: Saling membantu tanpa pamrih membuat hidup lebih indah.
3. Gajah dan Rusa di Hutan Sumatra
Di hutan Sumatra, Rusa kecil terjebak dalam lumpur. Ia berusaha bergerak, tapi semakin tenggelam.
“Gajah! Tolong aku!” teriaknya pada seekor gajah yang lewat.
Gajah mendekat dan dengan belalainya yang kuat, ia menarik Rusa keluar dari lumpur.
Beberapa bulan kemudian, musim kemarau datang. Kali ini, Gajah yang kesulitan mencari air. Ia berjalan jauh sampai ke tepian hutan dan menemukan sebuah mata air kecil, namun tak bisa mencapai airnya.
Rusa, yang melihat Gajah kehausan, segera menggali tanah di sekitar sumber air hingga alirannya membesar. Gajah bisa minum sepuasnya.
Mereka saling tersenyum, tahu bahwa sahabat sejati selalu ada di saat sulit.
Pesan Moral: Kebaikan yang kita berikan akan kembali dalam bentuk yang tak terduga.
4. Si Kepiting Penolong
Di pantai Pulau Jawa, seekor kepiting kecil berjalan di pasir, mencari makan. Ia melihat seekor burung camar terjerat jaring nelayan yang tersangkut di batu karang.
“Aku akan membantumu!” kata Kepiting.
Dengan capitnya, ia memotong jaring hingga burung itu bebas.
“Terima kasih, Kepiting! Aku akan mengingat kebaikanmu,” kata Burung Camar.
Beberapa hari kemudian, ombak besar datang, dan Kepiting terjebak dalam pusaran air. Ia tak bisa berenang keluar. Dari atas, Burung Camar melihat dan segera menukik, mengangkat Kepiting dengan paruhnya ke tempat aman.
Mereka tertawa bersama di bawah sinar matahari.
Pesan Moral: Kebaikan akan selalu kembali pada mereka yang tulus berbagi.
B. Contoh Dongeng Anak Singkat – Pesan moral: Setia Kawan
1. Si Penyu dan Ombak Jahil
Di lautan biru, seekor penyu kecil bernama Lito sedang berenang menuju pantai untuk bertelur. Namun, ombak besar datang dan menggulungnya hingga ia tersesat jauh dari jalannya.
Melihat itu, sekumpulan ikan badut datang mendekat.
“Lito, kau tersesat! Kami akan membantumu,” kata mereka.
Ikan-ikan itu berenang di sekeliling Lito, menunjukkan arah yang benar. Bersama-sama, mereka melawan arus hingga Lito kembali ke pantai dengan selamat.
Beberapa bulan kemudian, telur-telur Lito menetas, dan bayi-bayi penyu harus berenang ke laut. Kali ini, ikan-ikan badut datang lagi, memastikan anak-anak penyu bisa melewati ombak dengan aman.
Pesan Moral: Sahabat sejati selalu ada di saat sulit dan senang.
2. Hiu Kecil dan Gerombolan Pari
Hiu kecil bernama Bino suka bermain di sekitar terumbu karang. Namun, suatu hari, ia tersangkut di antara akar-akar mangrove yang rumit.
“Aku tak bisa keluar!” teriak Bino.
Sekelompok ikan pari yang sedang berenang melihatnya.
“Jangan khawatir, kami akan membantumu!”
Dengan ekor mereka yang kuat, ikan pari menggoyang akar-akar itu hingga Bino bisa bebas.
Beberapa hari kemudian, saat badai besar datang, arus laut menyeret ikan-ikan pari ke perairan dalam. Bino, yang sudah tumbuh lebih besar dan kuat, berenang mendekat dan menggiring mereka kembali ke tempat aman.
“Kau menolong kami, Bino!” kata ikan pari.
“Kalian sahabatku, tentu saja aku akan selalu ada untuk kalian!” jawab Bino.
Pesan Moral: Persahabatan sejati adalah saling menjaga dalam keadaan apa pun.
3. Gurita dan Bintang Laut
Di dasar laut, seekor gurita bernama Oto bersahabat dengan bintang laut bernama Sera. Mereka selalu bermain bersama di antara karang.
Suatu hari, badai membuat arus laut menjadi ganas. Sera terhempas jauh dan terjebak di celah batu.
“Oto, tolong aku!” teriak Sera.
Tanpa ragu, Oto berenang mendekat. Dengan lengannya yang lentur, ia menarik Sera perlahan hingga akhirnya terbebas.
Beberapa minggu kemudian, Oto yang sedang tidur terperangkap dalam jaring yang hanyut. Kini, giliran Sera yang menolong. Ia memanggil ikan-ikan kecil untuk menggigit jaring hingga Oto bisa keluar.
“Kita selalu saling menolong!” kata Oto senang.
“Karena kita sahabat sejati!” jawab Sera.
Pesan Moral: Sahabat yang baik selalu saling menolong tanpa mengharap balasan.
4. Si Kepiting dan Siput Laut
Di dekat pantai, Kepiting Uli dan Siput Laut Tira suka bermain bersama. Mereka sering berlari-lari di pasir dan berenang di air jernih.
Suatu hari, Tira terdampar di batu karang saat air surut. Cangkangnya mulai kering, dan ia tak bisa bergerak kembali ke air.
“Uli, aku tak bisa turun!” keluh Tira.
Tanpa pikir panjang, Uli menggunakan capitnya untuk menggali pasir dan membuat jalan bagi Tira. Dengan susah payah, akhirnya Tira bisa kembali ke air.
Beberapa hari kemudian, Uli terjebak di antara celah batu saat mencari makan. Kini, Tira yang membantu dengan mendorongnya menggunakan cangkangnya hingga Uli bisa bebas.
“Kita selalu saling membantu, ya!” kata Uli.
“Itu karena kita sahabat sejati!” jawab Tira.
Pesan Moral: Persahabatan sejati adalah selalu ada untuk satu sama lain, kapan pun dan di mana pun.
Demikian tadi, contoh-contoh dongeng anak singkat dengan pesan moral penuh kebaikan. Selamat menulis cerita anak. Jangan lupa untuk terus berkarya. Bila memerlukan panduan, tengok terus blog ini.