Apakah Blogger Bisa Jadi Penulis Buku?

Halo …. Anda blogger kah?

Blogger adalah seseorang yang secara konsisten menulis di blog. Kalau sesekali saja posting di Blog, atau cuma semangat nulis di awal bikin akun blog, jangan ngaku sebagai blogger ya, hahaha ….

blogger jadi penulis buku
blogger jadi penulis buku

Entah bagaimana dengan Anda, tapi nyatanya menjadi blogger sama mengasyikkan dengan kegiatan menulis naskah buku. Itu pengalaman saya. Bedanya, tulisan di blog biasanya bersifat seperti ini:

  1. Artikel di blog bersifat personal. Ditulis untuk memuaskan naluri bercerita si blogger.
  2. Artikel di blog cenderung ringan dan mudah dicerna.
  3. Artikel di blog mengambil topik insidental sesuai yang dialami saat itu oleh si blogger.
  4. Artikel di blog habis dalam sekali tulis, jarang yang bersambung kecuali si blogger niat banget.
  5. Artikel di blog jarang melalui proses riset mendalam.

Lantas, kalau Anda mau switch dari seorang blogger lantas ingin mencoba menulis naskah buku, apa yang perlu disesuaikan? Ini dia:

  1. Naskah buku berorientasi pada pembaca, untuk memuaskan naluri ingin tahu pembaca.
  2. Naskah buku komprehensif sesuai topik yang dipilih si penulis.
  3. Naskah buku mengambil topik sesuai pilihan yang dipertimbangkan secara matang sesuai dengan tren topik dan aktualitas topik yang sekiranya punya daya pikat dan pembeli.
  4. Naskah buku harus panjang. Ideal mulai dari 80 halaman hingga 200 halaman.
  5. Naskah buku wajib melalui proses riset, pemakaian referensi yang terpercaya, dan penyuntingan yang baik.

Jadi, seberapa susah untuk seorang blogger masuk ke dunia penulisan naskah buku? Pengalaman saya saat gemar menulis di blog (sekarang juga masih sih) adalah tak susah-susah amat. Beberapa pesan penting sebagai habit yang layak dikembangkan oleh para blogger adalah:

  1. Menulis berorientasi untuk pembaca. Ya, mulailah menghindari orientasi menulis sekadar untuk mencari view yang banyak, jauhi kebiasaan membuat konten sekadar untuk clickbait, sekadar untuk menduduki page one di search engine atau berorientasi pada keywords. Menulislah yang “pembaca banget” bukannya “gue banget.
  2. Menulis dengan struktur yang baik. Spontanitas tetap perlu sebab penulis naskah buku pun perlu membuat tulisan secara spontan. Bedanya, tulisan spontan seorang penulis naskah buku baru disebut level draft. Beda dengan blogger yang seringkali tulisan spontan itu langsung dipublikasi. Dalam proses menulis spontan itu, perlu Anda sunting dengan memperhatikan struktur naskah yang benar. Banyak-banyaklah membaca dan menyimak tulisan buku, Anda akan menemukan seperti apa struktur buku tersebut.
  3. Menulis dengan memperhatikan ejaan yang benar. Ya, Anda wajib berorientasi untuk mempublikasikan naskah Anda melalui penerbit umum. Bahkan, jika Anda berencana untuk self publishing, itu pun tetap perlu mengikuti standar ejaan yang benar dan baku. Ingat, tulisan yang baku tak selalu kaku. Bacalah koran Kompas atau Koran Tempo, mereka menulis dengan ringan tanpa meninggalkan aturan penulisan yang baku.
  4. Lakukan riset dan lengkapi dengan sumber bacaan. Spontanitas menulis yang menjadi kebiasaan Anda saat menjadi blogger wajib dikendalikan dengan mencari rujukan yang pasti. Entah melalui buku maupun jurnal online. Saya tidak menganjurkan Anda untuk mengutip dan mencari referensi artikel dari situs sembarangan. Meski ini sudah menjadi “penyakit” penulis (blogger maupun penulis buku) namun hindari kebiasaan itu. Bahkan mengutip dari Wikipedia pun tidak saya sarankan sebagai cara instan. Sebab, Wikipedia pun adalah artikel turunan dari sumber lain. Selalu lacak informasi dari buku terpercaya atau situs terpercaya dan memiliki kredibilitas institusi.
  5. Pilih topik tulisan sesuai minat penerbit. Setiap zaman selalu ada tren. mengikuti tren tidak lah haram. Ketika tren perbukuan adalah tema-tema “cepat kaya dengan modal sedikit” dan Anda memiliki pengalaman seperti itu, kenapa tidak Anda tulis? Atau, ketika buku-buku rohani populer sedang banyak diminati, cobalah menulis tema itu sesuai kompetensi. Adalah baik juga jika Anda mencoba menulis kisah inspiratif atau buku biografi. Di dalam situs saya ini ada banyak tip menulis biografi yang dapat Anda praktikkan.
  6. Tetap nge-blog untuk konten naskah buku. Bisakah? Bisa banget. Ada banyak buku yang diturunkan dari artikel-artikel di blog bahkan dari twit. Caranya? Sejak awal Anda sudah punya rencana untuk menulis satu topik spesial. Tulislah artikel-artikel lepas tentang topik itu. Pastikan Anda sudah merancang panjang tulisan dan kedalaman tulisan dengan orientasi sebuah naskah buku. Misalnya, artikel blog Anda tulis sepanjang 1000 kata. Itu akan menjadi 4 halaman buku. Lakukan secara rutin dan dalam tempo beberapa minggu atau bulan, Anda sudah bisa panen tulisan dari blog untuk Anda rangkum menjadi naskah buku. Misalnya, Anda tulis tentang “Panduan Menjadi Guru yang Asyik dan Jago di Depan Kelas”.

Nah, itu tadi tip dari saya untuk Anda yang mau banting setir dari seorang blogger menjadi seorang penulis naskah buku. Mau praktekin? Silakan aja ….

 

Silakan Berpendapat

Data Anda kami jamin Aman *wajib diisi