Burnout Menulis? Ini 5 Tanda Kamu Butuh Staycation (Atau Bantuan Editor!)

jasa editing naskah

Menulis itu menyenangkan, katanya. Katanya. Sampai kamu mendapati dirimu menatap layar kosong, naskah tak kunjung selesai, dan otakmu lebih sibuk mikirin destinasi liburan daripada plot cerita. Jika ini terjadi, mungkin kamu sedang mengalami burnout menulis.

Burnout dalam dunia kepenulisan itu nyata. Bukannya produktif menulis, kamu malah kehilangan gairah untuk menulis, otak terasa mampet, dan deadline semakin menghantui. Nah, sebelum kamu semakin frustrasi, cek dulu lima tanda berikut. Kalau kamu mengalaminya, mungkin sudah saatnya #KaburAjaDulu!

1. Mata ke Layar, Hati ke Tempat Lain

Secara fisik kamu ada di depan laptop, dokumen naskah novel sudah terbuka, jari siap di atas keyboard… tapi pikiran melayang entah ke mana. Bayangan pantai, gunung, atau sekadar nongkrong di kafe terasa lebih menarik daripada menyelesaikan bab berikutnya. Fokus menulis? Lenyap.

Kalau sudah begini, mungkin otakmu benar-benar butuh jeda. Karena memaksakan diri hanya akan memperburuk keadaan.

2. Naskah Dibuka, Tapi Malah Ngerjain Hal Random

Laptop menyala, file naskah cerita anak sudah siap… tapi kenapa kamu malah sibuk menyusun buku di rak? Atau tiba-tiba ingin bersih-bersih meja kerja? Atau lebih parahnya, kamu malah menyetrika baju yang sebenarnya masih rapi?

Kalau setiap kali mulai menulis kamu malah terdistraksi dengan hal-hal yang nggak ada hubungannya, itu tandanya otakmu sedang mencari cara untuk kabur. Saatnya istirahat sebentar atau mencari suasana baru.

3. Mikir Satu Kalimat Kayak Lagi Nyusun Skripsi

Menulis satu kalimat saja butuh waktu lima belas menit. Kamu mengetik, menghapus, mengetik lagi, lalu menghapusnya lagi. Begitu terus sampai akhirnya kamu frustrasi dan menutup laptop.

Ini bukan perfeksionisme, tapi tanda kamu sudah terlalu lelah untuk berpikir jernih. Pikiranmu terlalu dipenuhi tekanan hingga kehilangan aliran kreatif.

tips journaling foto gratis freepik

4. Selingkuh Nulis!

Naskah utama masih setengah jalan, tapi kamu malah melipir ikut lomba menulis, terlibat proyek antologi, atau memulai cerita baru yang belum tentu selesai juga. Setiap kali kamu bosan dengan naskah utama, kamu mencari pelarian dengan menulis sesuatu yang lain.

Selingkuh dalam dunia kepenulisan ini biasanya bukan karena ide barumu lebih menarik, tapi karena kamu mulai jenuh dengan naskah yang sedang dikerjakan. Bisa jadi, kamu sebenarnya hanya butuh sudut pandang segar atau bantuan profesional untuk mengurai kebuntuan.

5. Niat Nulis, Tapi Ending-nya Rebahan

Buka laptop, dokumen terbuka… tapi tiba-tiba kamu merasa sangat lelah dan memutuskan untuk rebahan dulu sebentar. Eh, tahu-tahu sudah satu jam berlalu dan kamu malah tertidur.

Kalau setiap kali mau menulis kamu lebih memilih tidur siang, scrolling media sosial, atau nonton drama Korea, itu tanda jelas bahwa kamu sudah burnout.


Jadi, Apa Solusinya?

Burnout menulis bukan berarti kamu harus menyerah. Kadang, yang kamu butuhkan hanyalah jeda, suasana baru, atau magic touch dari seorang editor profesional. Kalau kamu sudah lelah menghadapi naskah sendiri, jangan ragu untuk meminta bantuan!

Editor Anang YB, penulis dengan pengalaman lebih dari 100 buku, siap membantu memoles naskahmu agar lebih tajam, rapi, dan siap terbit. Dengan sentuhan editor berpengalaman, kamu bisa fokus kembali tanpa perlu stres memikirkan setiap detail kecil.

Yuk, biarkan editor yang bekerja sementara kamu menikmati staycation!

Hubungi kami sekarang untuk jasa penyuntingan naskah profesional. Karena kadang, solusi terbaik bukanlah berhenti menulis, tapi membiarkan ahlinya membantu.

 

Silakan Berpendapat

Data Anda kami jamin Aman *wajib diisi