Bagaimana cara bekerja lebih sedikit namun bisa menikmati hidup lebih banyak? Pertanyaan besar itu menjadi inti dari buku DOWNSHIFTING yang sudah saya baca berkali-kali.
Entah menjadi seorang internet marketer, entah menjadi trainer, entah menjadi karyawan, tentu idaman banyak orang adalah sedikit waktu untuk bekerja dengan hasil yang memadai. Pada kenyataannya, seringkali bekerja 12 jam pun tidak cukup. Bahkan Anda mungkin berpikir apakah hasil bekerja Anda yang setengah hari itu telah sepadan dengan hasil yang Anda peroleh?
Downshifting mencoba mengajari Anda untuk memangkas jam kerja Anda dengan strategi yang tepat tanpa khawatir berlebihan Anda kehilangan produktivitas dan kehilangan pekerjaan.
Lakukan beberapa tip penting melakukan downshifting berikut ini:
- Manfaatkan jam makan siang untuk kehidupan pribadi Anda. Ya! Hindari melakukan meeting atau menyelesaikan pekerjaan kantor pada saat Anda seharusnya rileks dan beristirahat. Jauh lebih berkualitas jika Anda menggunakan waktu 60 menit itu untuk menelepon baby Anda di rumah. Atau menyapa hangat pasangan Anda di tempat kerjanya. Atau, mengapa Anda tidak menelepon orangtua Anda? Bisa juga Anda browsing tour and travel untuk menyusun libur akhir tahun mendatang.
- Akhir pekan bukan waktu yang baik untuk perjalanan bisnis. Negosiasikan dengan bos Anda untuk mengganti kebiasaan tugas luar kota di akhir pekan. Sebab, itu adalah waktu emas Anda bersama keluarga. Atau, itu adalah me time Anda untuk membaca novel, belanja di pasar tradisional, atau bermain Playsation.
- Atur tenggat waktu dengan rasional. Mengapa harus memaksa mengerjakan pekerjaan yang butuh waktu dua hari menjadi setengah hari saja? Ini terdengar usul bodoh. Tapi percayalah, seringkali Anda hanya perlu untuk membuang pekerjaan-pekerjaan tidak penting–yang sebetulnya bisa dikerjakan oleh anak buah Anda atau Anda outsourcing-kan. Dengan demikian Anda hanya mengerjakan pekerjaan yang sesuai job desc Anda.
- Tempatkan keluarga sebagai prioritas. Ketika Anda menomorsatukan “urusan kantor” maka segala kompromi akan mengalahkan urusan keluarga Anda. Mulailah menempatkan pasangan dan anak-anak Anda, atau orangtua Anda sebagai pertimbangan penting terutama jadwal di luar jam kantor, akhir pekan, dan jam istirahat Anda.
- Delegasikan atau bila perlu tolak pekerjaan yang bukan tanggung jawab Anda. Mungkin Anda orang yang ringan tangan suka membantu. Atau, Anda sulit untuk mengatakan tidak untuk tumpukan pekerjaan yang ditumpukkan di pundak Anda. Mulailah memilah. Anda tetap orang yang baik hati meski sesekali mengatakan “tidak” untuk permintaan bantuan yang sepele dan tidak penting.
Nah… kapan Anda mulai menciptakan hidup yang lebih berkualitas dengan mengurangi pekerjaan kantor?