Kerja Freelance Makin Ringan Pakai Trello

Kerja freelance sudah saya lakoni sejak 2001. Lama banget ya, hahaha … Selama rentang waktu itu, saya menjadi seorang authorpreneur dengan banyak tool berbasiskan komputer yang saya optimalkan.

Kerja Freelance Harus Smart

TRELLO adalah sebuah aplikasi manajemen proyek yang sangat berguna untuk para freelancer. Bayangkan saja kamu sedang mengerjakan beberapa proyek sekaligus dan harus memastikan semuanya selesai tepat waktu. Nah, TRELLO membantu kamu mengatur proyek-proyek tersebut dengan cara yang sangat smart, mudah, dan efektif.

Kunjungi Trello di TRELLO.COM

Dalam TRELLO, kamu bisa membuat sebuah board untuk setiap proyek yang sedang kamu kerjakan. Kemudian, kamu bisa membuat daftar tugas yang harus dikerjakan dalam proyek tersebut, dan memindahkan tugas-tugas tersebut dari daftar “to-do” ke daftar “in progress” dan akhirnya ke daftar “done”.

Salah satu fitur keren dari TRELLO adalah kemampuannya untuk menambahkan anggota tim ke dalam board. Dengan cara ini, kamu bisa berkolaborasi dengan para freelancer lainnya dan memastikan bahwa semua tugas yang harus dikerjakan dalam proyek tersebut terpenuhi.

Selain itu, TRELLO juga memungkinkan kamu menambahkan catatan, lampiran, dan komentar di setiap tugas. Hal ini memudahkan kamu dan tim dalam mengakses informasi dan memastikan bahwa semua anggota tim memiliki pemahaman yang sama mengenai proyek tersebut.

Secara keseluruhan, TRELLO adalah aplikasi manajemen proyek yang sangat berguna untuk para freelancer karena membantu kamu mengatur proyek-proyek kamu dengan cara yang mudah, efektif, dan kolaboratif. Jadi, jika kamu sedang mencari sebuah cara untuk meningkatkan produktivitas kamu dan tim, TRELLO adalah jawabannya!

kerja freelance menggunakan trello
kerja freelance menggunakan Trello

Fitur Dasar Trello untuk Manjemen Proyek

TRELLO itu aplikasi yang bisa bantu kerja freelancer buat mengatur proyek yang lagi kamu kerjakan. Nah, fitur dasarnya itu adalah board, daftar tugas, dan kartu.

Board itu kayak papan buletin gitu, bisa kamu buat satu board untuk satu proyek atau bisa juga banyak board untuk banyak proyek. Di dalam board, kamu bisa bikin beberapa daftar tugas, misalnya “to-do”, “in progress”, dan “done”. Di dalam setiap daftar tugas, kamu bisa bikin kartu yang isinya detail dari tugas tersebut.

Nah, yang paling keren dari TRELLO itu bisa berkolaborasi dengan tim. Jadi kamu bisa nambahin anggota tim ke dalam board kamu. Setiap anggota tim bisa liat board kamu dan liat tugas-tugas apa yang perlu dikerjakan. Kalau ada yang udah dikerjakan, bisa dipindahin kartunya ke daftar “done”. Kalau ada yang masih harus dikerjakan, bisa dipindahin ke daftar “in progress”.

Fitur penting lainnya adalah kamu bisa nambahin catatan, lampiran, atau komentar di setiap kartu. Jadi, kalau ada info penting yang harus diliat tim, bisa langsung dicatat di kartu tersebut. Kalau ada lampiran, bisa ditambahin juga biar lebih lengkap. Kalau ada pertanyaan atau komentar, bisa langsung ditulis di kartu tersebut.

Jadi, pokoknya TRELLO itu aplikasi manajemen proyek yang paling cocok buat kamu dan tim kamu. Bikin board, buat daftar tugas, buat kartu, dan kolaborasi dengan tim kamu. Dijamin kamu bakal lebih produktif dan proyek kamu bakal jadi lebih terorganisir dengan TRELLO!

Kerja Freelance Membuat Naskah Novel Pakai Trello

TRELLO itu nggak cuma berguna buat manajemen proyek aja, tapi juga bisa dipake buat nulis naskah novel. Nah, ada beberapa teknik yang bisa kamu pakai buat memanfaatkan TRELLO agar lebih efektif saat bikin naskah novel. Berikut ini penjelasannya:
  1. Bikin board khusus untuk naskah novel Pertama-tama, bikin board khusus untuk naskah novel kamu. Kamu bisa namain board-nya dengan judul novel kamu. Di dalam board tersebut, kamu bisa bikin daftar tugas yang berkaitan dengan naskah novel, seperti “ide-ide cerita”, “deskripsi karakter”, “struktur cerita”, dan “draft bab”.
  2. Buat kartu untuk setiap bab Setiap bab novel kamu bisa diwakilkan oleh satu kartu di dalam board TRELLO kamu. Di dalam kartu tersebut, kamu bisa bikin detail dari bab tersebut, seperti sinopsis, poin-poin penting dalam bab tersebut, karakter yang muncul, dan sebagainya. Jadi, ketika kamu udah mulai nulis, kamu bisa bikin kartu baru dan tulis detail dari bab yang kamu kerjakan.
  3. Gunakan label untuk membedakan jenis kartu Untuk membedakan jenis kartu, kamu bisa pakai fitur label di TRELLO. Misalnya, kamu bisa pake label merah untuk kartu-kartu yang masih harus dikerjakan, label hijau untuk kartu-kartu yang udah selesai, dan label biru untuk kartu-kartu yang perlu di-edit ulang. Kamu bisa ubah label-nya sesuai kebutuhan kamu.
  4. Berkolaborasi dengan editor atau beta reader Jika kamu punya editor atau beta reader, kamu bisa tambahkan mereka ke dalam board TRELLO kamu. Setiap kali kamu udah selesai nulis bab, kamu bisa pindahkan kartu tersebut ke dalam daftar “selesai” dan minta editor atau beta reader kamu buat lihat dan berikan feedback. Kalau udah selesai di-edit, bisa dipindahin lagi ke dalam daftar “di-edit ulang” dan seterusnya.

Jadi, itulah teknik memanfaatkan TRELLO untuk menulis novel. Dijamin, naskah kamu bakal lebih terorganisir dan lebih mudah dikerjakan dengan bantuan TRELLO. Selamat mencoba!

Kerja Freelance
menyunting naskah buku

Kerja Freelance Membuat Kelas Menulis Dibantu Trello

TRELLO bisa menjadi aplikasi yang sangat berguna buat kamu bikin proyek kelas menulis. Nah, ada beberapa teknik yang bisa kamu gunakan buat memanfaatkan TRELLO agar lebih efektif saat bikin proyek kelas menulis. Yuk, simak penjelasannya!
  1. Bikin board khusus untuk proyek kelas menulis – Pertama-tama, bikin board khusus untuk proyek kelas menulis kamu. Kamu bisa kasih nama board-nya dengan nama proyek kamu. Di dalam board tersebut, kamu bisa bikin daftar tugas yang berkaitan dengan proyek, seperti “ide cerita”, “outline cerita”, “penulisan bab”, “proofreading”, dan sebagainya.
  2. Buat kartu untuk setiap bab atau chapter – Setiap bab atau chapter dalam proyek kamu bisa diwakilkan oleh satu kartu di dalam board TRELLO kamu. Di dalam kartu tersebut, kamu bisa tulis detail dari bab atau chapter tersebut, seperti sinopsis, plot twist, karakter yang muncul, dan sebagainya. Jadi, ketika kamu udah mulai nulis, kamu bisa bikin kartu baru dan tulis detail dari bab atau chapter yang kamu kerjakan.
  3. Gunakan label untuk membedakan jenis kartu – Agar lebih mudah membedakan jenis kartu, kamu bisa pakai fitur label di TRELLO. Misalnya, kamu bisa pakai label merah untuk kartu-kartu yang masih harus dikerjakan, label hijau untuk kartu-kartu yang udah selesai, dan label biru untuk kartu-kartu yang perlu diedit ulang. Kamu bisa ubah label-nya sesuai kebutuhan kamu.
  4. Berkolaborasi dengan teman sekelas – Jika kamu dan teman sekelas menggarap kerja freelance berupa kelas menulis, kamu bisa tambahkan mereka ke dalam board TRELLO kamu. Setiap kali kamu udah selesai nulis bab, kamu bisa pindahkan kartu tersebut ke dalam daftar “selesai” dan minta teman sekelas kamu buat lihat dan berikan feedback. Kalau udah selesai diedit, bisa dipindahin lagi ke dalam daftar “di-edit ulang” dan seterusnya.

Jadi, itulah teknik memanfaatkan TRELLO buat bikin proyek kelas menulis sebagai bagian dari kerja freelance. Dijamin, proyek kamu bakal lebih terorganisir dan lebih mudah dikerjakan.

Manajemen Mentoring Menulis Menggunakan Trello

Mungkin kamu pernah kepikiran kerja freelance dengan memberikan mentoring menulis buat klien kamu, tapi bingung gimana caranya mengatur jadwal dan tugas-tugasnya. Nah, dengan Trello, kamu bisa bikin program mentoring menulis jadi lebih terorganisir dan efektif. Yuk, simak cara manajemen proyek mentoring menulis menggunakan Trello berikut ini!
  1. Buat board khusus untuk program mentoring menulis – Pertama-tama, bikin board khusus buat program mentoring menulis kamu. Kamu bisa kasih nama board-nya dengan nama program kamu. Di dalam board tersebut, kamu bisa bikin daftar tugas yang perlu dikerjakan, seperti “review naskah”, “konsultasi penulisan”, “workshop menulis”, dan sebagainya.
  2. Bikin kartu untuk setiap peserta – Setiap peserta mentoring bisa diwakilkan oleh satu kartu di dalam board Trello kamu. Di dalam kartu tersebut, kamu bisa tulis detail tentang peserta, seperti nama, naskah yang sedang ditulis, tantangan dalam menulis, dan sebagainya.
  3. Gunakan label untuk membedakan jenis tugas – Agar lebih mudah membedakan jenis tugas, kamu bisa pakai fitur label di Trello. Misalnya, kamu bisa pakai label merah untuk kartu-kartu yang butuh di-review, label hijau untuk kartu-kartu yang udah dikonsultasi, dan label biru untuk kartu-kartu yang perlu dijadwalkan untuk workshop menulis. Kamu bisa ubah label-nya sesuai kebutuhan kamu.
  4. Jadwalkan waktu untuk konsultasi dan workshop menulis – Jika kamu udah atur waktu untuk konsultasi atau workshop menulis, kamu bisa pakai fitur kalender di Trello buat nandain waktu dan tanggalnya. Kamu bisa bikin pengingat di Trello buat ngasih tahu peserta mentoring bahwa udah waktunya buat konsultasi atau workshop menulis.
  5. Berkolaborasi dengan peserta mentoring – Kamu juga bisa tambahkan peserta mentoring ke dalam board Trello kamu. Dengan begitu, peserta bisa lihat progress naskah mereka dan tahu kapan waktu yang tepat buat konsultasi atau workshop menulis. Selain itu, kamu juga bisa bikin kolom diskusi buat berkomunikasi dengan peserta secara online.

Jadi, itulah cara manajemen proyek mentoring menulis menggunakan Trello. Dengan Trello, kerja freelance terutama program mentoring menulis kamu bisa jadi lebih terorganisir dan efektif. Semoga sukses ya!

Silakan Berpendapat

Data Anda kami jamin Aman *wajib diisi