01 KORONA EMAS
oleh Anang YB
Brig mengangkat kedua tangannya dengan lemah. Meraba-raba benda di atas kepalanya yang lelah terbaring. Jemari kecilnya menyentuh lingkaran korona keemasan hadiah untuk ulang tahunnya yang ke-enam tahun dua hari lalu. Pesta itu telah berlalu dan menyisakan hadiah tambahan tak terduga, virus corona di dalam tubuh kecilnya.
“Princess pasti kuat!” Tulisan itu tertempel di dinding bangsal rumah sakit sejauh juluran tangannya. Ada foto dirinya, Mama, dan almarhum Papa di kertas putih itu. Mama yang menuliskannya.
“Apakah Brigitta tahun depan masih bisa berulang tahun, Ma?” tanya Briggita ketika Mamanya didesak oleh perawat untuk segera meninggalkan bangsal itu. Mama belum menjawabnya sampai sekarang.
02 LABORATORIUM
Tom tertawa kecil. Dia baca sekali lagi pujian spesial dari komandannya. Puas rasanya. Kerja 340 hari di dalam laboratorium bawah tanah yang melelahkan, penuh tantangan, dan risiko besar telah dia lalui dengan hasil amat gemilang. Dia seruput kopi putihnya sembari meninggalkan lima lapis pakaian laboratoriumnya.
“Dunia akan berterima kasih kepadamu, Doktor hebat. Virus Corona senjata biologis kita telah berhasil kamu ubah menjadi varian baru. Mudah berpindah dari orang ke orang. Tak bisa berpindah melalui udara. Mudah disimpan dan dipindahkan di dalam suhu normal, serta gampang berefek pada mereka yang rendah daya tahan tubuhnya. Dunia militer berterima kasih padamu, Doktor!”
Esok, saya boleh memulai cuti panjang, kata Tom dalam hati sembari menengok tiket penerbangan Royal Class bertanggal 1 Maret 1995.
Contoh Pentigraf virus korona