
Kamu pernah bermimpi memenangi lomba menulis cerita anak? Saya juga pernah. Bukan sekadar impian, tapi sebuah tekad yang akhirnya membawa saya meraih beberapa kemenangan bergengsi. Naskah saya berhasil lolos dalam sayembara Gerakan Literasi Nasional (GLN) 2024, menjuarai sayembara menulis novel anak SIBI Pusbuk Kemdikbud, dan juga memenangi sayembara menulis cerita kebencanaan yang diselenggarakan oleh BPBD DKI Jakarta.
Tapi, apakah saya langsung menang sejak awal? Tidak. Ada banyak kegagalan, revisi naskah tanpa henti, serta proses belajar yang tidak sebentar. Dari perjalanan ini, saya ingin berbagi 8 tips penting agar kamu juga bisa memenangi lomba menulis cerita anak.
1. Pahami Tema dan Tujuan Lomba
Setiap lomba memiliki tema yang berbeda. Kamu harus benar-benar memahami apa yang diinginkan oleh panitia. Jangan sekadar menulis cerita yang bagus, tetapi pastikan juga cerita itu sesuai dengan visi dan misi lomba. Misalnya, dalam lomba menulis cerita kebencanaan BPBD DKI Jakarta, saya memastikan bahwa cerita saya tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan edukasi tentang kesiapsiagaan bencana.
2. Kenali Audiens: Anak-anak
Menulis cerita anak bukan berarti menulis secara sembarangan. Kita harus memahami psikologi anak-anak sesuai dengan kategori umur yang ditentukan. Gaya bahasa, pemilihan kata, dan kompleksitas cerita harus sesuai. Untuk sayembara menulis cerita anak SIBI Pusbuk Kemdikbud, misalnya, saya menyesuaikan alur cerita dengan karakter anak berkebutuhan khusus yang menjadi nilai plus untuk menang.
3. Bangun Karakter yang Kuat dan Menginspirasi
Anak-anak cenderung terhubung dengan karakter yang memiliki kepribadian menarik. Mereka harus bisa merasa dekat dengan tokoh dalam cerita. Buat karakter yang relatable, memiliki konflik, dan berkembang dalam perjalanan cerita.
4. Buat Alur yang Menarik dan Interaktif
Anak-anak menyukai cerita yang penuh kejutan. Gunakan teknik storytelling yang tidak monoton. Bangun ketegangan, tambahkan humor, atau buat petualangan yang seru. Jangan lupa, alur cerita harus tetap sederhana agar mudah dipahami.
5. Pesan Moral Tanpa Menggurui
Cerita anak yang baik selalu menyisipkan pesan moral, tetapi jangan sampai terasa menggurui. Sebaiknya, pesan itu mengalir secara alami melalui tindakan tokoh dalam cerita. Misalnya, dalam cerita kebencanaan yang saya tulis untuk BPBD, saya menyampaikan pesan tentang kesiapsiagaan melalui pengalaman sekelompok anak dalam menghadapi gempa.

6. Gunakan Bahasa yang Sederhana tapi Memikat
Bahasa dalam cerita anak harus ringan, mengalir, dan mudah dipahami. Hindari kalimat yang terlalu panjang dan membingungkan. Gunakan imajinasi yang kaya dan deskripsi yang membuat anak-anak bisa membayangkan setiap adegan dengan jelas.
7. Revisi dan Perbaiki Naskah Secara Mendalam
Kamu mungkin merasa naskahmu sudah bagus, tetapi percayalah, revisi adalah kunci utama. Saya tidak pernah mengirimkan naskah sebelum merevisinya berkali-kali. Cek apakah ada inkonsistensi dalam cerita, apakah ada bagian yang membosankan, atau mungkin ada tipo yang luput dari perhatian.
8. Mintalah Masukan dari Profesional
Sebelum mengirimkan naskah ke panitia lomba, ada baiknya kamu meminta review dari orang lain, terutama dari yang sudah berpengalaman dalam menulis cerita anak. Masukan dari mereka bisa membuka perspektif baru yang mungkin belum kamu sadari.

Pertanyaan yang Sering Diajukan Penulis Pemula
- Bagaimana cara menemukan ide cerita yang menarik? Inspirasi bisa datang dari mana saja: pengalaman pribadi, dongeng klasik, atau bahkan kejadian sehari-hari. Amati lingkungan sekitar dan tanyakan, “Bagaimana jika…?”
- Apakah cerita anak harus selalu memiliki akhir yang bahagia? Tidak selalu, tapi cerita anak sebaiknya memberikan harapan dan solusi. Anak-anak butuh inspirasi dan pembelajaran, bukan cerita yang membuat mereka putus asa.
- Seberapa panjang cerita anak yang ideal untuk lomba? Bergantung pada syarat lomba, tetapi umumnya cerita anak pendek berkisar antara 500-2000 kata, sedangkan novel anak bisa lebih panjang.
- Bagaimana cara membuat dialog yang alami dalam cerita anak? Dengarkan cara anak-anak berbicara di sekitar kamu. Buat dialog singkat, lugas, dan sesuai dengan usia mereka.
- Apakah ilustrasi penting dalam cerita anak? Untuk buku bergambar, ilustrasi buku cerita anak sangat penting. Namun, dalam lomba menulis cerita anak yang hanya berfokus pada teks, pastikan deskripsimu cukup kuat agar pembaca bisa membayangkan adegannya sendiri.
Saya tahu betapa sulitnya berkompetisi di dunia kepenulisan. Tapi, saya juga tahu bahwa dengan usaha yang tekun, strategi yang tepat, dan keberanian untuk terus belajar, kamu bisa mencapai impianmu untuk menjadi juara lomba menulis cerita anak.

Kalau kamu ingin meningkatkan kualitas naskahmu sebelum dikirim ke lomba, saya menawarkan program review naskah mendalam dan profesional. Dengan program ini, kamu akan mendapatkan masukan detail agar naskahmu lebih matang dan siap bersaing. Jangan ragu untuk bergabung dan maksimalkan peluangmu untuk menang!
Siapkah kamu memenangi lomba menulis cerita anak berikutnya? Ayo mulai dari sekarang!