Pengantar
Point of view (POV) atau sudut pandang adalah elemen penting dalam penulisan novel yang menentukan bagaimana cerita disampaikan kepada pembaca. Dua jenis POV orang ketiga yang sering digunakan adalah POV 3 terbatas dan POV 3 serba tahu. Meskipun keduanya melibatkan narator yang berada di luar cerita, ada perbedaan signifikan dalam cara masing-masing POV ini menyampaikan informasi. Artikel ini akan membahas secara mendalam dan detail kapan Anda harus menggunakan POV 3 terbatas versus POV 3 serba tahu, serta keuntungan dan tantangan yang terkait dengan masing-masing pendekatan.
![mengubah bahan kuliah jadi buku](https://ghostwriterindonesia.com/wp-content/uploads/2019/02/natasha-brazil-532191-unsplash-1-e1683639894360-801x1024.jpg)
Pengertian dan Ciri Khas
POV 3 Terbatas
Definisi: Dalam POV 3 terbatas, narator menyampaikan cerita dari perspektif satu karakter utama, hanya memberikan pandangan tentang pikiran, perasaan, dan pengalaman karakter tersebut. Narator menggunakan kata ganti orang ketiga seperti “dia” atau “mereka”, tetapi tetap terbatas pada satu karakter dalam satu waktu.
Ciri-ciri khusus:
- Fokus pada satu karakter: Narasi hanya mencakup perspektif satu karakter dalam satu waktu, meskipun fokus bisa bergeser antar bab atau adegan.
- Kedekatan emosional: Pembaca dapat merasakan kedekatan dengan karakter utama karena narasi yang mendalam tentang pikiran dan perasaan karakter tersebut.
- Keterbatasan informasi: Informasi yang disampaikan kepada pembaca hanya sebatas apa yang diketahui atau dialami oleh karakter utama.
POV 3 Serba Tahu
Definisi: Dalam POV 3 serba tahu, narator mengetahui segala hal tentang semua karakter dan peristiwa dalam cerita. Narator dapat memberikan pandangan dari berbagai karakter dan memberikan informasi yang tidak diketahui oleh karakter dalam cerita.
Ciri-ciri khusus:
- Pengetahuan menyeluruh: Narator memiliki akses ke pikiran, perasaan, dan pengalaman semua karakter, serta latar belakang dan peristiwa yang terjadi di luar pengetahuan karakter.
- Fleksibilitas narasi: Narator dapat melompat antar karakter dan memberikan perspektif yang lebih luas dan komprehensif tentang cerita.
- Narasi yang lebih objektif: Meskipun narator serba tahu, narasi cenderung lebih objektif dan tidak terbatas pada satu sudut pandang karakter.
![teknik menulis novel](https://ghostwriterindonesia.com/wp-content/uploads/2019/02/danica-tanjutco-693548-unsplash-1-1024x683.jpg)
Kapan Menggunakan POV 3 Terbatas
1. Fokus pada Perkembangan Karakter Utama
Jika cerita Anda sangat bergantung pada perkembangan karakter utama dan eksplorasi psikologisnya, POV 3 terbatas adalah pilihan yang tepat. Narasi yang mendalam tentang pikiran dan perasaan karakter utama memungkinkan pembaca untuk memahami motivasi dan perubahan emosional karakter dengan lebih baik.
Contoh: Novel seperti The Hunger Games oleh Suzanne Collins menggunakan POV 3 terbatas untuk memberikan pandangan yang mendalam tentang pengalaman dan perjuangan Katniss Everdeen.
2. Membangun Ketegangan dan Misteri
POV 3 terbatas efektif dalam membangun ketegangan dan misteri karena pembaca hanya mengetahui apa yang diketahui oleh karakter utama. Keterbatasan informasi ini dapat meningkatkan rasa penasaran dan keterlibatan pembaca dalam cerita.
Contoh: Dalam novel thriller atau misteri, seperti Gone Girl oleh Gillian Flynn, POV 3 terbatas membantu mempertahankan ketegangan dengan membatasi informasi yang diberikan kepada pembaca.
3. Menghindari Head-Hopping
Jika Anda ingin menghindari risiko head-hopping atau perpindahan perspektif yang tiba-tiba dan membingungkan, POV 3 terbatas adalah pilihan yang baik. Dengan tetap fokus pada satu karakter dalam satu waktu, Anda bisa menjaga konsistensi narasi dan membantu pembaca tetap terhubung dengan karakter utama.
Contoh: Dalam novel yang kompleks dengan banyak karakter, seperti The Song of Achilles oleh Madeline Miller, POV 3 terbatas membantu menjaga fokus pada perspektif karakter utama.
4. Menggunakan Suara Karakter Utama
POV 3 terbatas memungkinkan narasi mencerminkan suara dan kepribadian karakter utama. Jika karakter utama memiliki cara bicara atau pemikiran yang unik, POV 3 terbatas bisa digunakan untuk memperkuat karakterisasi.
Contoh: Novel Room oleh Emma Donoghue menggunakan POV 3 terbatas untuk mencerminkan pandangan dunia yang terbatas dan polos dari seorang anak kecil yang menjadi karakter utama.
![penulis buku kesehatan](https://ghostwriterindonesia.com/wp-content/uploads/2019/02/igor-starkov-582325-unsplash-1-1024x683.jpg)
Kapan Menggunakan POV 3 Serba Tahu
1. Memberikan Perspektif yang Luas
Jika cerita Anda melibatkan banyak karakter dengan latar belakang dan motivasi yang berbeda, POV 3 serba tahu memungkinkan narator memberikan pandangan yang luas dan komprehensif tentang cerita. Narator dapat melompat antar karakter dan memberikan wawasan yang mendalam tentang masing-masing karakter.
Contoh: Novel epik seperti “War and Peace” oleh Leo Tolstoy menggunakan POV 3 serba tahu untuk memberikan pandangan menyeluruh tentang banyak karakter dan peristiwa yang terjadi dalam latar belakang sejarah yang kompleks.
2. Menyampaikan Informasi yang Tidak Diketahui oleh Karakter
POV 3 serba tahu memungkinkan narator memberikan informasi yang tidak diketahui oleh karakter dalam cerita. Ini berguna jika Anda ingin memberikan latar belakang tambahan, menjelaskan motivasi karakter lain, atau memberikan petunjuk tentang peristiwa yang akan datang.
Contoh: Novel “The Hobbit” oleh J.R.R. Tolkien menggunakan POV 3 serba tahu untuk memberikan pandangan yang luas tentang perjalanan Bilbo dan dunia fantastis yang ia jelajahi, termasuk informasi yang tidak diketahui oleh Bilbo sendiri.
3. Menggabungkan Banyak Alur Cerita
Jika novel Anda memiliki banyak alur cerita yang saling terkait, POV 3 serba tahu memungkinkan narator untuk menggabungkan semua alur cerita ini dengan mulus. Narator dapat melompat dari satu alur cerita ke alur cerita lainnya tanpa membingungkan pembaca.
Contoh: Dalam novel “A Game of Thrones” oleh George R.R. Martin, POV 3 serba tahu digunakan untuk mengelola banyak alur cerita dan karakter yang saling terkait dalam dunia yang kompleks dan luas.
4. Narasi yang Kompleks dan Berlapis
POV 3 serba tahu cocok untuk cerita yang memerlukan narasi yang kompleks dan berlapis, di mana banyak aspek cerita harus dijelaskan dari sudut pandang yang berbeda. Narator dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang berbagai aspek cerita, termasuk tema, simbolisme, dan latar belakang yang mendetail.
Contoh: Novel “Middlemarch” oleh George Eliot menggunakan POV 3 serba tahu untuk memberikan pandangan yang mendalam dan kompleks tentang masyarakat, karakter, dan tema-tema sosial dalam cerita.
Keuntungan dan Tantangan
Keuntungan Menggunakan POV 3 Terbatas
- Kedekatan Emosional: Membantu pembaca merasa lebih terhubung dengan karakter utama.
- Keterlibatan yang Mendalam: Pembaca dapat lebih terlibat dalam perkembangan karakter dan perubahan emosionalnya.
- Konsistensi Narasi: Menghindari risiko head-hopping dan menjaga fokus pada satu karakter dalam satu waktu.
Tantangan Menggunakan POV 3 Terbatas
- Keterbatasan Informasi: Informasi yang disampaikan terbatas pada apa yang diketahui oleh karakter utama.
- Keterbatasan Perspektif: Tidak bisa memberikan pandangan yang luas tentang cerita atau karakter lain.
- Kesulitan dalam Menyampaikan Informasi: Penulis harus kreatif dalam menyampaikan informasi yang tidak diketahui oleh karakter utama.
Keuntungan Menggunakan POV 3 Serba Tahu
- Fleksibilitas Narasi: Narator dapat melompat antar karakter dan memberikan pandangan yang luas dan komprehensif.
- Pengetahuan Menyeluruh: Narator dapat memberikan informasi yang tidak diketahui oleh karakter dalam cerita.
- Kemampuan Menggabungkan Alur Cerita: Memungkinkan penulis menggabungkan banyak alur cerita yang saling terkait dengan mulus.
Tantangan Menggunakan POV 3 Serba Tahu
- Risiko Terlalu Banyak Informasi: Bisa membuat cerita terasa terlalu padat dengan informasi.
- Kurangnya Kedekatan Emosional: Pembaca mungkin merasa kurang terhubung dengan karakter karena narasi yang terlalu objektif.
- Kesulitan dalam Menjaga Fokus: Penulis harus berhati-hati untuk tidak terlalu sering berpindah-pindah sudut pandang sehingga membingungkan pembaca.
Kesimpulan
Memilih antara POV 3 terbatas dan POV 3 serba tahu tergantung pada jenis cerita yang ingin Anda sampaikan dan bagaimana Anda ingin menghubungkan pembaca dengan karakter dan peristiwa dalam cerita. POV 3 terbatas cocok untuk cerita yang fokus pada perkembangan karakter utama, membangun ketegangan, dan menghindari head-hopping. Sebaliknya, POV 3 serba tahu cocok untuk cerita dengan banyak karakter dan alur cerita, memberikan perspektif yang luas, dan menyampaikan informasi yang kompleks. Dengan memahami keunggulan dan tantangan masing-masing POV, Anda dapat membuat keputusan yang tepat untuk menciptakan narasi yang kuat dan efektif dalam penulisan novel Anda.