Dalam perjalanan menulis novel, banyak penulis yang memilih untuk mendapatkan bimbingan dari mentor berpengalaman. Mentor menulis novel dapat memberikan wawasan berharga, kritik konstruktif, dan dukungan moral yang sangat dibutuhkan dalam proses kreatif. Namun, tidak jarang penulis merasa bahwa mentor mereka tidak sejalan dengan alur kreasi yang mereka inginkan. Mengapa hal ini terjadi, dan bagaimana sebaiknya kamu bersikap? Mari kita bahas lebih lanjut.
Mengapa Mentor Tidak Selalu Sejalan dengan Alur Kreasi Kamu?
Ada beberapa alasan mengapa mentor mungkin tidak sejalan dengan alur kreasi kamu:
- Pengalaman dan Perspektif yang Berbeda: Mentor menulis novel memiliki pengalaman dan perspektif yang luas dalam menulis. Mereka mungkin melihat kelemahan atau potensi masalah dalam alur cerita yang kamu buat berdasarkan pengalaman mereka sendiri. Ini bukan berarti alur cerita kamu salah, tetapi bisa jadi mentor melihat cara yang lebih efektif atau menarik untuk mengembangkan cerita.
- Gaya dan Preferensi yang Berbeda: Setiap penulis memiliki gaya dan preferensi masing-masing. Mentor kamu mungkin memiliki gaya penulisan yang berbeda dari kamu. Perbedaan ini bisa menyebabkan perbedaan pandangan tentang bagaimana cerita seharusnya dikembangkan.
- Tujuan yang Berbeda: Mentor mungkin fokus pada aspek tertentu dari penulisan, seperti struktur plot, karakterisasi, atau tema, sementara kamu mungkin lebih fokus pada aspek lain. Perbedaan tujuan ini bisa menyebabkan ketidaksepahaman tentang alur kreasi.
- Pengembangan Karakter dan Plot: Terkadang, mentor melihat potensi dalam karakter atau plot yang mungkin kamu lewatkan. Mereka mungkin menyarankan perubahan untuk mengembangkan elemen-elemen ini lebih lanjut, yang mungkin tidak sesuai dengan visi awal kamu.
- Kritik Konstruktif: Kritik yang diberikan mentor sering kali bertujuan untuk membantu kamu memperbaiki dan mengembangkan cerita. Namun, kritik ini bisa terasa tidak sejalan jika kamu sangat terikat dengan ide awal kamu.
Bagaimana Bersikap Saat Mentor Tidak Sejalan dengan Alur Kreasi Kamu?
Menghadapi situasi di mana mentor penulis novel tidak sejalan dengan alur kreasi kamu bisa menjadi tantangan. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk menyikapi situasi ini dengan bijaksana:
- Dengarkan dengan Terbuka: Saat mentor memberikan masukan atau kritik, dengarkan dengan hati yang terbuka. Jangan langsung menolak atau membela diri. Cobalah untuk memahami perspektif mereka dan alasan di balik saran yang diberikan.
- Evaluasi Masukan Secara Objektif: Setelah mendengarkan masukan, evaluasi secara objektif. Tanyakan pada diri sendiri apakah saran tersebut dapat meningkatkan kualitas cerita kamu. Terkadang, masukan yang awalnya terasa tidak sejalan bisa menjadi solusi yang tepat setelah kamu memikirkannya lebih dalam.
- Diskusikan Perbedaan Pendapat: Jika kamu merasa sangat kuat tentang alur kreasi kamu, bicarakan dengan mentor secara terbuka. Diskusikan perbedaan pendapat dengan cara yang konstruktif dan hormat. Jelaskan visi kamu dan dengarkan alasan mereka. Kolaborasi dan diskusi yang sehat bisa menghasilkan solusi yang baik.
- Pertimbangkan Tujuan Akhir: Ingat tujuan akhir dari mentoring adalah untuk membantu kamu menjadi penulis yang lebih baik. Jika masukan mentor bertujuan untuk mencapai tujuan ini, pertimbangkan untuk mencoba saran mereka, meskipun itu berarti mengubah sebagian dari alur kreasi kamu.
- Tetap Setia pada Suara Kamu: Meskipun penting untuk mendengarkan dan mempertimbangkan masukan mentor, jangan lupa bahwa pada akhirnya ini adalah cerita kamu. Jika kamu merasa sangat kuat tentang elemen tertentu, tetap setia pada suara dan visi kamu. Mentor menulis novel yang baik akan menghormati keputusan kamu dan mendukung kamu dalam mencapai tujuan kreatif kamu.
- Gunakan Kritik sebagai Alat Pembelajaran: Anggap setiap kritik dan masukan sebagai kesempatan untuk belajar. Bahkan jika kamu tidak setuju dengan saran tersebut, proses evaluasi dan refleksi bisa membantu kamu mengembangkan keterampilan menulis yang lebih baik.
Studi Kasus: Penulis yang Berhasil Menghadapi Ketidaksepakatan dengan Mentor
Banyak penulis sukses yang pernah menghadapi ketidaksepakatan dengan mentor mereka dan berhasil mengatasi tantangan tersebut dengan bijaksana. Misalnya, J.R.R. Tolkien, penulis The Lord of the Rings, memiliki hubungan yang produktif namun penuh tantangan dengan editor dan mentor. Meskipun ada banyak perbedaan pandangan, Tolkien tetap setia pada visi kreatifnya sambil tetap mempertimbangkan masukan yang diberikan.
Begitu juga dengan penulis modern seperti Neil Gaiman, yang dalam berbagai kesempatan berbicara tentang pentingnya mendengarkan mentor tetapi juga mempercayai insting kreatif sendiri. Gaiman menekankan bahwa penulis harus mampu menerima kritik dengan pikiran terbuka tetapi tetap mempertahankan integritas kreatif mereka.
Mengambil Keuntungan dari Mentoring Meskipun Ada Ketidaksepakatan
Mengambil keuntungan dari program mentoring menulis novel meskipun ada ketidaksepakatan bisa menjadi langkah penting dalam perkembangan kamu sebagai penulis. Berikut beberapa cara untuk melakukannya:
- Belajar dari Perspektif Lain: Ketidaksepakatan dengan mentor menulis novel bisa membuka mata kamu terhadap perspektif lain. Ini bisa memperkaya pemahaman kamu tentang penulisan dan membantu kamu melihat cerita dari sudut pandang baru.
- Mengembangkan Keterampilan Diplomasi: Menghadapi ketidaksepakatan dengan mentor bisa mengajarkan kamu cara berkomunikasi dan berkolaborasi dengan lebih efektif. Keterampilan ini sangat berharga tidak hanya dalam penulisan tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan profesional.
- Meningkatkan Ketahanan Mental: Proses menerima dan mengevaluasi kritik bisa meningkatkan ketahanan mental kamu. Ini penting karena penulisan adalah bidang yang penuh dengan kritik dan penolakan. Semakin tahan banting kamu, semakin baik kamu bisa menghadapi tantangan di masa depan.
Mentoring menulis novel adalah proses yang berharga, tetapi tidak selalu mulus. Ketidaksepakatan dengan mentor penulis profesional adalah hal yang wajar dan bisa menjadi kesempatan untuk belajar dan berkembang. Penting untuk menurunkan ego, mendengarkan dengan terbuka, dan mengevaluasi masukan secara objektif. Pada akhirnya, ingat bahwa tujuan mentoring adalah untuk membantu kamu menjadi penulis yang lebih baik. Dengan sikap yang bijaksana dan terbuka, kamu bisa memaksimalkan manfaat dari bimbingan mentor dan tetap setia pada visi kreatif kamu.
Kamu dapat mempertimbangkan untuk menjadikan Anang YB sebagai mentor menulis kamu. Dengan pengalaman menulis 100 buku dan menjadi penulis profesional selama 16 tahun, niscaya buku kamu akan selesai sesuai harapan dengan standar tinggi. Cek program mentoring bersama Anang YB.