Mengatasi Hambatan Menulis: Tips dari Penulis Bestseller Dunia

tips menulis yang baik
jasa sunting naskah buku

Pernah mengalami hambatan menulis? Entah itu writer’s block, rasa takut gagal, atau hanya bingung harus memulai dari mana, hambatan menulis adalah bagian dari perjalanan kreatif. Beruntungnya, beberapa penulis bestseller dunia telah membagikan rahasia mereka untuk mengatasi rintangan ini dalam buku-buku mereka. Artikel ini merangkum panduan dari penulis-penulis ternama seperti Stephen King, Anne Lamott, hingga Haruki Murakami untuk membantu kamu menemukan kembali inspirasi dan semangat menulis.

1. Stephen King – “Mulailah Menulis, Jangan Terlalu Keras Pada Diri Sendiri”

Dalam bukunya On Writing: A Memoir of the Craft, Stephen King menekankan bahwa penulis buku tidak boleh terjebak dalam kesempurnaan. Dia menyarankan untuk menulis draf pertama dengan bebas, tanpa memikirkan hasil akhir. Baginya, draf pertama adalah tempat untuk berkreasi tanpa takut salah. “Menulis itu seperti menggali fosil. Kamu mungkin tidak tahu bentuknya sampai kamu selesai,” ujarnya. Jadi, jangan takut dengan kata-kata pertama. Tulis apa pun yang muncul di pikiranmu.

2. Anne Lamott – “Ambil Langkah Kecil, Bird by Bird”

Dalam Bird by Bird, Anne Lamott mengajarkan filosofi yang sederhana namun sangat ampuh: ketika kamu merasa kewalahan, cukup ambil langkah kecil. Fokus pada satu paragraf atau satu halaman, bukan keseluruhan novel. Mengatasi penulisan satu bab sekaligus bisa terasa menakutkan, tetapi jika kamu fokus pada bagian-bagian kecilnya, semuanya jadi lebih mudah. Menulis satu kata demi satu kata, seperti burung kecil yang terbang satu demi satu.

3. Haruki Murakami – “Disiplin adalah Kunci Mengatasi Hambatan Menulis”

Mungkin tidak terduga, tapi dalam bukunya What I Talk About When I Talk About Running, Haruki Murakami menghubungkan menulis dengan kebiasaannya berlari. Keduanya membutuhkan disiplin yang konsisten. Murakami percaya bahwa dengan menjaga rutinitas, kamu bisa melatih pikiranmu untuk menulis bahkan ketika kamu merasa tidak termotivasi. Sama seperti lari jarak jauh, kamu tidak akan menyelesaikan novel dalam satu hari, tapi dengan langkah-langkah kecil setiap hari, tujuan besar akan tercapai.

jasa penulisan biografi profesional
jasa penulisan biografi profesional

4. Ray Bradbury – “Nikmati Prosesnya”

Ray Bradbury, dalam Zen in the Art of Writing, mengingatkan bahwa menulis seharusnya menyenangkan. Terkadang, hambatan muncul karena kita terlalu serius dan kehilangan kegembiraan dalam proses kreatif. Bradbury mendorong penulis untuk mengejar gairah mereka dan menulis dari hati. Temukan apa yang membuatmu bersemangat, dan biarkan kegembiraan itu membimbing kata-katamu.

5. Elizabeth Gilbert – “Jangan Takut pada Kegagalan dan Hambatan Menulis”

Dalam Big Magic: Creative Living Beyond Fear, Elizabeth Gilbert berfokus pada mengatasi rasa takut yang sering menghantui para penulis buku. Banyak dari kita takut bahwa apa yang kita tulis tidak cukup baik, atau bahwa kita akan dihakimi. Gilbert menyarankan untuk melepaskan ketakutan ini. Kreativitas tidak harus sempurna; hal yang paling penting adalah terus berani mencoba. “Lebih baik membuat sesuatu yang tidak sempurna daripada tidak pernah mencoba sama sekali,” tegasnya.

6. Natalie Goldberg – “Biarkan Pikiranmu Mengalir Bebas”

Di dalam Writing Down the Bones, Natalie Goldberg menyarankan agar penulis melepaskan diri dari kendala batin. Hambatan menulis sering muncul ketika kita terlalu banyak berpikir, atau takut dihakimi. Goldberg menawarkan teknik “freewriting”, di mana kamu menulis tanpa henti untuk jangka waktu tertentu tanpa mengkhawatirkan struktur atau hasil akhir. Ini membantu melepaskan kreativitas dan melatih otot menulismu tanpa tekanan.

7. Julia Cameron – “Jaga Rutinitas Kreatif dengan Morning Pages”

Julia Cameron, melalui The Artist’s Way, memperkenalkan konsep morning pages, di mana kamu menulis tiga halaman panjang secara bebas setiap pagi, bahkan sebelum sarapan. Tulis apa saja yang ada di pikiranmu, baik itu keluhan, ide acak, atau ketakutan. Teknik ini bukan hanya untuk menulis, tetapi juga membersihkan pikiran dari “sampah” mental yang bisa menghambat kreativitas. Ini adalah cara yang luar biasa untuk menjaga kreativitasmu tetap mengalir.

8. Margaret Atwood – “Refleksi Adalah Bagian dari Proses”

Dalam Negotiating with the Dead, Margaret Atwood mendalami filosofi di balik menjadi seorang penulis. Menurutnya, hambatan menulis seringkali berasal dari ekspektasi diri yang terlalu tinggi atau tekanan dari luar. Solusinya? Belajar menerima bahwa hambatan adalah bagian dari proses kreatif. Atwood menekankan bahwa penting bagi seorang penulis untuk merenung, berdamai dengan ketakutan, dan menemukan kembali tujuan di balik menulis.

9. Ursula K. Le Guin – “Mengasah Keterampilan Menulis Seperti Pelaut Mengendalikan Kapal”

Dalam Steering the Craft, Ursula K. Le Guin menggunakan metafora berlayar untuk menulis. Menurutnya, menulis naskah adalah keterampilan yang harus dilatih. Jika kamu mengalami hambatan, mungkin ini saatnya untuk kembali ke dasar-dasar: perhatikan kembali alur cerita, struktur kalimat, dan gaya bahasa. Le Guin menyarankan untuk memanfaatkan latihan menulis singkat guna mempertajam teknikmu dan mengatasi kebuntuan kreatif.

10. E.B. White & William Strunk Jr. – “Kuasai Dasar-Dasar Gaya”

Terakhir, buku The Elements of Style oleh E.B. White dan William Strunk Jr. menawarkan panduan praktis untuk mengatasi hambatan teknis. Kadang-kadang, hambatan menulis disebabkan oleh kebingungan tentang bagaimana menyusun kalimat atau membuat paragraf yang efektif. Buku ini menyediakan aturan-aturan dasar tentang tata bahasa dan gaya menulis yang bisa membantu menulis lebih jelas dan efektif.


Hambatan menulis buku adalah bagian alami dari proses kreatif, tetapi dengan mengikuti saran dari penulis-penulis hebat ini, kamu bisa menemukan cara untuk melewatinya. Mulailah dengan langkah kecil, nikmati prosesnya, dan jangan biarkan ketakutan menghalangimu. Dengan disiplin, refleksi, dan sedikit kebebasan menulis, hambatan akan terasa lebih mudah untuk diatasi. Jadi, jangan takut untuk duduk dan mulai menulis. Satu kata demi satu kata—itulah kuncinya.

Silakan Berpendapat

Data Anda kami jamin Aman *wajib diisi