Point of view (POV) adalah elemen krusial dalam penulisan novel yang menentukan bagaimana cerita disampaikan kepada pembaca. Dua POV yang sering digunakan adalah POV orang pertama (POV 1) dan POV orang ketiga terbatas (POV 3 terbatas). Meskipun keduanya memiliki beberapa kesamaan, terdapat pula perbedaan mendasar yang mempengaruhi cara cerita disajikan dan diterima oleh pembaca. Artikel ini akan membahas secara rinci persamaan dan perbedaan antara POV 1 dan POV 3 terbatas, serta implikasi penggunaan pov dalam penulisan novel.
Pengertian dan Ciri Khas
Point of View Orang Pertama (POV 1)
Definisi: Dalam POV 1, cerita disampaikan langsung oleh salah satu karakter yang terlibat dalam cerita, menggunakan kata ganti orang pertama seperti “saya” atau “aku”.
Ciri-ciri khusus:
- Subjektivitas tinggi: Narasi sangat subjektif dan terbatas pada pengalaman, pemikiran, dan perasaan karakter narator.
- Keterbatasan informasi: Informasi yang diberikan kepada pembaca hanya sebatas apa yang diketahui atau dialami oleh narator.
- Kedekatan emosional: Pembaca sering merasa lebih dekat dengan karakter karena narasi yang bersifat pribadi.
- Gaya bahasa pribadi: Bahasa dan gaya penulisan cenderung mencerminkan karakteristik dan kepribadian narator.
Point of View Orang Ketiga Terbatas (POV 3 Terbatas)
Definisi: Dalam POV 3 terbatas, cerita disampaikan oleh narator yang berada di luar cerita dan menggunakan kata ganti orang ketiga seperti “dia” atau “mereka”, tetapi fokus narasi terbatas pada satu karakter.
Ciri-ciri khusus:
- Subjektivitas terbatas: Meskipun narator berada di luar cerita, narasi tetap terbatas pada pikiran, perasaan, dan pengalaman satu karakter.
- Keterbatasan informasi: Informasi yang diberikan kepada pembaca hanya sebatas apa yang diketahui atau dialami oleh karakter fokus.
- Kedekatan emosional: Pembaca dapat merasakan kedekatan dengan karakter utama meskipun naratornya tidak terlibat langsung dalam cerita.
- Gaya bahasa netral: Bahasa dan gaya penulisan lebih netral dibandingkan dengan POV 1, meskipun masih bisa mencerminkan karakteristik karakter fokus.
Persamaan antara POV 1 dan POV 3 Terbatas
1. Fokus pada Satu Karakter
Baik POV 1 maupun POV 3 terbatas sama-sama fokus pada satu karakter utama. Dalam POV 1, karakter utama adalah narator itu sendiri, sedangkan dalam POV 3 terbatas, narator hanya menceritakan cerita dari perspektif karakter tersebut. Fokus pada satu karakter memungkinkan pembaca untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang pengalaman, pikiran, dan perasaan karakter tersebut.
2. Keterbatasan Informasi
Kedua POV ini membatasi informasi yang diberikan kepada pembaca hanya sebatas apa yang diketahui atau dialami oleh karakter fokus. Pembaca tidak akan mengetahui pikiran atau perasaan karakter lain kecuali melalui dialog atau tindakan yang diamati oleh karakter utama. Keterbatasan informasi ini sering kali digunakan untuk menciptakan ketegangan dan misteri dalam cerita.
3. Kedekatan Emosional
POV 1 dan POV 3 terbatas memungkinkan pembaca merasakan kedekatan emosional dengan karakter utama. Dalam POV 1, kedekatan ini dicapai melalui narasi pribadi dan subjektif dari sudut pandang karakter. Dalam POV 3 terbatas, kedekatan emosional tercipta melalui fokus yang konsisten pada pengalaman dan perasaan karakter utama.
Perbedaan antara POV 1 dan POV 3 Terbatas
1. Subjektivitas Narasi
POV 1: Narasi dalam POV 1 sangat subjektif karena disampaikan langsung oleh karakter dalam cerita. Pemikiran, perasaan, dan pandangan narator memengaruhi cara cerita disampaikan, yang dapat menambah lapisan kompleksitas dan kedalaman karakter.
POV 3 Terbatas: Meskipun POV 3 terbatas juga memberikan pandangan mendalam tentang satu karakter, narasi tetap lebih objektif dibandingkan dengan POV 1. Narator tidak terlibat langsung dalam cerita dan cenderung menyampaikan peristiwa dengan cara yang lebih netral.
2. Gaya Bahasa dan Suara Narator
POV 1: Bahasa dan gaya penulisan dalam POV 1 sangat dipengaruhi oleh karakter narator. Setiap narator akan memiliki suara yang unik, termasuk pilihan kata, gaya bicara, dan cara pandang yang mencerminkan kepribadiannya.
POV 3 Terbatas: Dalam POV 3 terbatas, gaya bahasa lebih netral meskipun masih bisa disesuaikan dengan karakter fokus. Narator tidak memiliki kepribadian atau pandangan yang unik seperti dalam POV 1, tetapi masih bisa memberikan nuansa subjektif berdasarkan karakter yang diikuti.
3. Fleksibilitas Narasi
POV 1: Narasi dalam POV 1 terbatas pada apa yang dialami dan dipikirkan oleh narator. Ini berarti penulis novel harus lebih kreatif dalam menyampaikan informasi yang tidak diketahui oleh narator. Fleksibilitas dalam menggambarkan peristiwa atau sudut pandang lain sangat terbatas.
POV 3 Terbatas: Meskipun fokus pada satu karakter, POV 3 terbatas lebih fleksibel dalam hal menggambarkan peristiwa di luar pandangan karakter utama. Narator bisa memberikan deskripsi yang lebih luas dan tetap mempertahankan fokus pada karakter utama, memungkinkan penulis untuk mengatur alur cerita dengan lebih dinamis.
4. Penerimaan Pembaca
POV 1: Karena narasi disampaikan langsung oleh karakter, pembaca cenderung lebih menerima sudut pandang karakter tersebut apa adanya. Narasi yang subjektif sering kali membuat pembaca merasa lebih terlibat dalam cerita, tetapi juga bisa membuat mereka skeptis jika narator tidak dapat dipercaya (unreliable narrator).
POV 3 Terbatas: Pembaca mungkin merasa narasi dalam POV 3 terbatas lebih dapat diandalkan karena disampaikan oleh narator eksternal yang netral. Namun, kedekatan emosional dan keterlibatan pembaca mungkin sedikit berkurang dibandingkan dengan POV 1, tergantung pada cara penulis menyajikan karakter utama.
Implikasi Penggunaan dalam Penulisan Novel
1. POV 1 dalam Penulisan Novel
Penggunaan POV 1 sering kali cocok untuk cerita yang sangat fokus pada perkembangan karakter utama dan eksplorasi psikologis. Narasi subjektif memungkinkan penulis untuk menyelami pemikiran dan perasaan karakter dengan cara yang mendalam dan pribadi. POV 1 juga efektif dalam cerita di mana narator memiliki suara unik atau pandangan yang kuat yang memengaruhi jalannya cerita.
Contoh: Novel seperti “To Kill a Mockingbird” oleh Harper Lee menggunakan POV 1 untuk memberikan pandangan yang mendalam dan personal tentang pengalaman narator.
2. POV 3 Terbatas dalam Penulisan Novel
POV 3 terbatas cocok untuk cerita di mana penulis novel ingin memberikan pandangan mendalam tentang satu karakter sambil tetap memiliki fleksibilitas untuk menggambarkan peristiwa dan lingkungan sekitar. Narasi yang lebih netral memungkinkan penulis untuk mengatur alur cerita dengan lebih bebas tanpa terikat pada sudut pandang subyektif karakter utama.
Contoh: Novel seperti “Harry Potter” oleh J.K. Rowling menggunakan POV 3 terbatas untuk memberikan pandangan yang mendalam tentang pengalaman Harry Potter sambil tetap bisa menggambarkan dunia sihir yang lebih luas.
Kesimpulan
Baik POV 1 maupun POV 3 terbatas memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing yang dapat memengaruhi cara cerita disampaikan dan diterima oleh pembaca. Pemilihan POV yang tepat sangat tergantung pada jenis cerita yang ingin disampaikan dan bagaimana penulis ingin menghubungkan pembaca dengan karakter dan peristiwa dalam cerita. Dengan memahami persamaan dan perbedaan antara kedua POV ini, penulis dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan efektif dalam penulisan novel mereka. Ingin dibantu menyunting naskah agar layak terbit? Manfaatkan pendampingan menulis secara profesional yang saya agendakan.