Di dalam bulan Ramadan yang mulia,Hatiku merindu pada anakku tersayang,Yang kini jauh di sana, meniti hidup sendiri.
Setiap malam, ketika kulihat bulan purnama,
Aku tak bisa menahan tangisku, Ingin rasanya aku meraihmu,
Memelukmu erat-erat, dan menghapus semua kerinduan ini.
Aku tahu kau juga merindukanku, anakku,
Dan meski jarak memisahkan kita,
Doaku selalu menyertaimu,
Semoga Allah selalu menjaga dirimu.
Di dalam bulan Ramadan yang penuh berkah,
Aku memohon pada-Nya,
Agar kita bisa bersama kembali,
Di bawah sinar bulan Ramadan yang indah.
Anakku, pulanglah ke pangkuan ibumu,
Tak usah kau khawatirkan apa pun,
Karena di sini, selalu ada cinta,
Yang takkan pernah pudar selama-lamanya.
Mari kita nikmati kebahagiaan Ramadan,
Bersama-sama dalam satu rumah,
Menyambut kehadiran bulan yang suci,
Dan menikmati berkah yang tak terkira.
Di dalam bulan Ramadan yang penuh berkah,
Hatiku merindukan ibuku yang telah pergi,
Yang dulu selalu mengajarkanku,
Agar aku selalu memegang teguh agama-Nya.
Setiap kali kulihat bulan Ramadan,
Tangisku tak bisa terbendung,
Ingin rasanya aku memeluk ibuku,
Dan merasakan hangat pelukan-Nya.
Namun kini, ibuku telah pergi,
Menuju surga-Nya yang mulia,
Meninggalkan aku di dunia fana ini,
Merindukan sosok ibu yang penuh kasih.
Aku tahu, ibuku selalu mendoakan diriku,
Di setiap bulan Ramadan yang tiba,
Agar aku selalu menjadi anak yang berbakti,
Dan mengikuti jejak-Nya yang mulia.
Di dalam bulan Ramadan yang penuh berkah,
Aku merasakan kehadiran-Nya yang suci,
Dan meski ibuku telah tiada,
Doanya selalu menyertai hidupku.
Aku yakin, suatu saat kita akan bertemu,
Di surga-Nya yang penuh keindahan,
Dan kembali merasakan hangat pelukan-Nya,
Dalam kebahagiaan yang tak terkira.
Kini, di bulan Ramadan yang mulia,
Aku merindukan ibuku yang tercinta,
Namun aku yakin, doa kami terus bersatu,
Merangkai kebahagiaan abadi di surga-Nya.
Di dalam bulan Ramadan yang penuh berkah,
Kulihat banyak manusia yang bertaubat,
Meninggalkan dosa dan kesalahan,
Menjadi lebih baik di hadapan Sang Pencipta.Di saat inilah hati mereka terbuka,
Menyadari kesalahan yang pernah dilakukan,
Mereka merasa lelah dan lemah,
Dan memohon ampunan pada Sang Kuasa.
Pertobatan bukanlah hal yang mudah,
Namun di dalam bulan Ramadan yang mulia,
Mereka memperoleh kekuatan dan hidayah,
Untuk mengubah hidup menjadi lebih baik.
Mereka sadar bahwa hidup ini sementara,
Dan hanya dengan taubat yang tulus,
Mereka bisa meraih kebahagiaan yang abadi,
Di surga-Nya yang penuh keindahan.
Di dalam bulan Ramadan yang penuh berkah,
Pertobatan menjadi kekuatan yang besar,
Untuk menghadapi segala rintangan dan cobaan,
Dan meraih kebahagiaan yang hakiki.
Aku pun merenung di dalam bulan Ramadan,
Melihat kebaikan dan keikhlasan yang bertebaran,
Aku pun merasa terinspirasi dan terbuka,
Untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Di dalam bulan Ramadan yang penuh berkah,
Aku memohon ampunan dan hidayah-Nya,
Agar aku bisa selalu berada di jalan-Nya,
Menjadi hamba yang selalu taat dan berbakti.
Silakan bila ingin mengutip puisi ramadan ini, wajib untuk menyertakan “Pengarang: Anang YB — sumber: ghostwriterindonesia.com”
