Tips Membuat Ending Cerita Fiksi: Bawa Kembali ke Awal Cerita

Mau dong diajari cara membuat ending cerita fiksi, baik itu cerita pendek maupun novel. Oke ….

Salah satu tip yang sering diajarkan dalam menulis fiksi adalah untuk mengaitkan ending cerita dengan awal cerita. Ini memberikan rasa kesatuan dan kelengkapan pada kisah, seolah-olah semua bagian yang kita baca adalah suatu perjalanan yang utuh dan memuaskan. Proses ini seringkali melibatkan pengulangan tema, karakter, atau situasi yang ada di awal cerita. Mari kita bahas argumennya dengan menggunakan beberapa contoh dari cerita anak terkenal.

mentoring menulis online
foto gratis oleh anthony-tran di -unsplash

1. Contoh: Cinderella

Cerita Cinderella adalah salah satu contoh cerita anak yang baik untuk menjelaskan konsep ini. Awal cerita Cinderella adalah tentang seorang gadis muda yang hidup dengan ibu tiri dan saudara tiri yang kejam. Dia diperlakukan seperti hamba oleh mereka. Kehidupannya berubah saat hadirnya peri, yang memberinya gaun indah dan memungkinkan dia pergi ke pesta istana.

Pada pesta tersebut, Cinderella bertemu dengan pangeran dan jatuh cinta. Sayangnya, pesta berakhir dan dia harus kembali ke kehidupannya yang sulit. Namun, melalui keajaiban, pangeran menemukan Cinderella berdasarkan sepatu yang tertinggal di pesta.

Di sini, kita melihat pengulangan tema. Di awal cerita, Cinderella hidup dalam penderitaan dan diabaikan, tetapi di akhir cerita, dia ditemukan oleh pangeran yang mencintainya. Pengulangan ini memberikan rasa kesatuan, memastikan bahwa perjalanan Cinderella dari kesusahan ke kebahagiaan adalah perjalanan yang lengkap dan memuaskan.

2. Contoh: The Lion King (Lion King)

Cerita The Lion King adalah kisah tentang pertumbuhan dan penerimaan tanggung jawab. Di awal cerita, kita diperkenalkan kepada Simba, anak singa yang sangat ceria dan penuh semangat. Namun, karena suatu insiden, dia merasa bersalah dan pergi dari tempat kelahirannya.

Selama perjalanannya, dia belajar banyak hal dan tumbuh menjadi singa dewasa yang kuat. Ketika dia kembali ke tempat kelahirannya, dia harus menghadapi tantangan besar: menghadapi Scar yang telah memerintah dengan kejam. Namun, dengan bantuan teman-temannya dan keberanian, Simba berhasil mengalahkan Scar dan mengembalikan harmoni ke Pride Lands.

Di sini, kita melihat pengulangan karakter (Simba) dan situasi (keadaan Pride Lands yang mengalami kesulitan karena Scar). Pengulangan ini memberikan kesan bahwa apa yang dimulai di awal cerita (kebahagiaan di Pride Lands) dan terputus (keadaan buruk di bawah pemerintahan Scar) telah diselesaikan dengan ending yang memuaskan (Simba mengalahkan Scar dan mengembalikan kebahagiaan).

3. Contoh: Alice in Wonderland (Alice di Negeri Ajaib)

Cerita Alice in Wonderland adalah cerita fiksi tentang petualangan seorang gadis muda bernama Alice di dunia ajaib yang penuh dengan makhluk unik dan kejadian yang aneh. Di awal cerita, Alice bosan dengan kehidupannya yang monoton dan mengikuti kelinci putih ke dalam lubang, membawanya ke Negeri Ajaib.

Pada akhir cerita, Alice telah menjalani berbagai petualangan luar biasa di Negeri Ajaib. Dia mengalami berbagai situasi yang aneh, bertemu dengan karakter yang unik seperti Cheshire Cat dan Mad Hatter, dan pada akhirnya, dia memutuskan untuk kembali ke dunianya sendiri.

Di sini, kita melihat pengulangan tema (kehidupan yang monoton di dunia nyata dan petualangan di Negeri Ajaib) dan karakter (Alice). Ending cerita membawa Alice kembali ke dunianya, tetapi dia telah mengalami perubahan besar setelah petualangannya. Pengulangan ini memberikan kesan bahwa petualangan di Negeri Ajaib adalah suatu perjalanan yang telah mengubah Alice, dan dia membawa pengalaman berharga ini kembali ke dunianya.

membuat buku saku
foto gratis karya barney yau di unsplash

Manfaat dari Pengulangan Tema, Karakter, dan Situasi di Ending

Pengulangan tema, karakter, atau situasi di ending memiliki beberapa manfaat yang penting dalam cerita anak:

  1. Kesatuan: Ini memberikan rasa kesatuan pada cerita. Seolah-olah apa yang kita baca adalah sebuah cerita yang utuh dan lengkap.
  2. Pemahaman yang Lebih Baik: Pengulangan ini membantu pembaca atau pendengar untuk menghubungkan awal cerita dengan ending. Ini membantu mereka memahami perubahan yang terjadi pada karakter atau situasi.
  3. Kepuasan: Ini memberikan rasa kepuasan kepada pembaca buku atau pendengar. Mereka merasa bahwa cerita telah selesai dengan baik, dan tidak ada yang terlupakan atau terbuang begitu saja.
  4. Pengajaran: Terutama dalam cerita anak, pengulangan ini bisa memberikan pesan yang lebih kuat. Karakter yang menghadapi situasi serupa di awal dan akhir cerita bisa memberikan pelajaran yang kuat tentang pertumbuhan, perubahan, atau nilai-nilai tertentu.

Dalam mengembangkan ending cerita yang kuat, perhatikan bagaimana elemen-elemen awal cerita dapat dihubungkan kembali dengan ending. Ini akan membantu menciptakan kesan yang kuat dan memuaskan bagi pembaca atau pendengar. Jangan ragu untuk merevisi naskah bila ending cerpen maupun novel Anda belum menggetarkan hati. Mau dibantu menyunting naskah? Tim Ghostwriter Indonesia siap membantu menyunting tulisan Anda.

Silakan Berpendapat

Data Anda kami jamin Aman *wajib diisi