Panduan Menulis Cerita Anak
Bayangkan seorang anak kecil yang tumbuh dengan bahasa daerah sebagai bahasa ibu, tetapi di sekolah ia belajar dalam bahasa Indonesia. Ia mendengar cerita yang menarik, tetapi hanya dalam satu bahasa. Jika cerita itu juga tersedia dalam bahasa daerahnya, ia akan lebih mudah memahami dan menghubungkan diri dengan kisah tersebut. Itulah kekuatan cerita anak dwibahasa: menjembatani bahasa dan budaya, sekaligus membangun identitas anak.
Jika Anda berencana mengikuti sayembara menulis cerita anak dwibahasa, penting untuk memahami bahwa tidak cukup hanya menerjemahkan cerita dari bahasa Indonesia ke bahasa daerah. Cerita harus hidup, memiliki konflik khas anak-anak, serta mengangkat elemen lokal yang kuat. Bagaimana cara melakukannya? Simak panduan berikut ini!
Langkah pertama dalam menulis cerita anak dwibahasa adalah memilih tema yang relevan dan menarik bagi anak-anak. Beberapa tema yang bisa Anda eksplorasi meliputi:
Pilihlah tema yang dekat dengan keseharian anak, tetapi tetap memiliki nilai moral yang kuat.
Konflik adalah jiwa dari cerita. Tanpa konflik, cerita anak akan terasa datar. Dalam cerita anak, konflik tidak harus berat, tetapi harus cukup menarik untuk membuat anak penasaran dengan akhir kisahnya.
Contoh konflik khas anak-anak yang bisa diangkat:
Pastikan konflik yang Anda pilih bisa diselesaikan dengan cara yang logis dan tetap sesuai dengan dunia anak-anak.
Agar cerita terasa autentik dan menarik bagi juri sayembara, elemen lokal harus menjadi bagian utama dari cerita, bukan sekadar tempelan.
Beberapa cara untuk menyisipkan elemen lokal:
Dengan elemen lokal yang kuat, cerita akan lebih hidup dan memiliki identitas yang khas.
Salah satu tantangan dalam menulis cerita anak dwibahasa adalah menerjemahkan teks dengan baik. Terjemahan harus terasa alami dan tidak kaku.
Tips menerjemahkan dengan baik:
Sebagai contoh, jika dalam bahasa daerah ada peribahasa yang unik, jangan langsung menerjemahkannya secara harfiah. Misalnya, dalam bahasa Bugis ada ungkapan “Reso temmangngi, namalomo naletei pammase.” yang artinya “Kerja keras tidak akan mengkhianati hasil.” Jika sulit diterjemahkan secara langsung, bisa dicari padanan yang lebih pas dalam bahasa Indonesia.
Cerita anak harus menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Hindari kalimat yang terlalu panjang atau struktur yang rumit.
Beberapa panduan untuk gaya bahasa:
Contoh:
❌ “Sore itu, angin bertiup perlahan, membawa aroma bunga melati dari halaman rumah nenek yang sudah lama tidak dikunjungi oleh cucunya.”
✔ “Angin sore membawa wangi melati dari rumah nenek. ‘Sudah lama aku tidak ke sini,’ pikir Dika.”
Versi kedua lebih singkat dan lebih cocok untuk anak-anak.
Akhir cerita harus memberikan kepuasan bagi pembaca. Hindari akhir yang terlalu tiba-tiba atau menggantung tanpa alasan yang jelas.
Beberapa jenis akhir cerita yang bisa digunakan:
Misalnya, dalam cerita tentang anak yang malu berbicara bahasa daerah, bisa diakhiri dengan ia yang akhirnya percaya diri berbicara dalam bahasa ibunya di depan teman-temannya.
Menulis cerita anak dwibahasa bukan hanya soal menerjemahkan teks, tetapi juga tentang menciptakan kisah yang hidup, memiliki konflik yang menarik, dan kaya akan unsur lokal. Dengan memperhatikan tema, gaya bahasa, dan elemen budaya, cerita Anda bisa menjadi lebih menonjol di mata juri.
Sudah punya ide cerita? Coba tulis dan baca ulang dengan sudut pandang anak-anak. Jika Anda ingin umpan balik lebih lanjut, silakan bagikan naskah Anda, dan mari kita bahas bersama agar semakin siap untuk sayembara! Anda juga dapat menggunakan e-book yang saya tulis untuk menjadi panduan. Silakan unduh e-book “Ngegas Bikin Novel Anak” ya.
"Plot Udah Keren, Tapi Pembaca Gak Balik Lagi? Kamu Butuh Teknik Cliffhanger yang Bikin Ketagihan!"…
Apakah kamu pernah bertanya-tanya, mengapa beberapa penulis memiliki gaya menulis yang begitu memikat? Apakah itu…
Menulis buku dari bahan presentasi bisa menjadi langkah strategis untuk meningkatkan personal branding, kredibilitas, dan…
Bayangkan seorang anak yang merasa diperhatikan dan dicintai oleh seseorang yang dianggap sebagai sosok dewasa…
Pentingnya Buku Cerita Anak sebagai Tuntunan Hidup Anak-anak adalah pembelajar alami. Mereka menyerap informasi dari…
Menulis itu menyenangkan, katanya. Katanya. Sampai kamu mendapati dirimu menatap layar kosong, naskah tak kunjung…